Kelembutan (الرفق)

Dikisahkan dalam hadits Shahih Imam Muslim, suatu hari ada rombongan orang Yahudi menghadap Rasulullah. Mereka sengaja memberi "salam" kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka tidak mengucapkan "Assalamu 'alaikum" (Semoga keselamatan bagimu). Akan tetapi mereka mengucapkan, "Assamu 'alaikum" yang artinya "Kematian bagimu". Hal ini dilakukan untuk menyumpahi Nabi secara terselubung.
'Aisyah yang saat itu sedang bersama Nabi seketika langsung menjawab salam mereka, "Bal 'alaikumussam wal la'nah! (Sebaliknya, bagi kamulah kematian dan laknat)". Mendengar itu, Rasulullah menegurnya, "Wahai Aisyah, Allah itu Maha Lembut dan menyukai kelembutan".
Aisyah menyahut, "Tidakkah kau dengar ucapan mereka Ya Rasul?"
"Bukankah aku sudah menjawab "Wa'alaikum"? (Bagimu juga!)", Jawab Rasul.

Banyak pula kisah lain tentang sifat kelembutan Rasulullah. Diantaranya ketika Umar bin Khattab ra melihat seorang Yahudi yang bersikap kasar kepada Rasulullah. Umar langsung menghunus pedangnya dan berkata, "Ya Rasul, ijinkan aku menebas batang lehernya! "
Namun Rasul berkata, "Bukan perilaku kasar seperti itu aku menyerumu. Aku dan Yahudi ini memerlukan perilaku lembut".
Melihat akhlak Rasul yang demikian, orang Yahudi tadi terpesona dan menyatakan diri masuk Islam.
Dalam sebuah hadits ditegaskan lagi, "Barangsiapa yang tidak mempunyai kelembutan, maka akan dijauhkan dari kebaikan" (HR. Muslim).
Kelembutan yang dimaksud adalah bersikap lemah lembut baik dalam ucapan maupun perbuatan. Semoga kita dapat membina diri menjadi pribadi yang santun dan lemah lembut. Aamiin