Jumat, 19 Januari 2018

7 Alasan Kenapa Perlu Menulis


Oleh: Hb. Wafiroh

“Ilmu itu bagaikan hewan peliharaan. Maka ikatlah ia dengan tulisan”, pesan Ali bin Abi Thalib.  Ungkapan ini menunjukkan kepada kita betapa pentingnya budaya menulis. Apalagi dalam proses thalabul ilmi. Antara ilmu dan tulisan sangat erat kaitannya. Baik itu sebagai input atau sumber belajar, maupun sebagai outputnya. Apalagi di era sekarang, kita tak bisa lepas dari tulisan di sekitar kita.
Ada beberapa alasan kenapa kita perlu menulis. Alasan ini saya tulis setelah beberapa kali berlatih menulis, dengan harapan saya pribadi semakin termotivasi untuk lebih rajin menulis. Syukur jika pembaca pun demikian. 
1.    Menulis adalah aktivitas belajar
Belajar itu tidak hanya dengan membaca, menyimak, atau mendengar saja. Menulis dapat membantu kita dalam menyerap, menggali, mengumpulkan, serta mengingat informasi yang kita peroleh. Kekuatan otak kita dalam mengingat sesuatu ada batasnya. Salah satu cara untuk menguatkan dan menyimpan apa yang pernah kita pelajari dan kita pikirkan adalah dengan menuliskannya.
2.    Menulis itu merupakan salah satu aspek literasi
Berbicara tentang menulis tak bisa lepas dari literasi. Menurut Hernowo, penulis buku Flow di Era Socmed, “Jika membaca adalah aspek input atau makanan bergizi bagi kita, maka kegiatan menulis adalah outputnya.” Dalam aspek literasi, kegiatan menulis merupakan salah satu kegiatan literasi produktif.
3.    Menulis itu terapi
Menulis bebas merupakan kegiatan menulis yang mengalir begitu saja, merdeka, tanpa beban. Masih menurut Hernowo, “Menulis itu mengalirkan apa saja yang membuat anda nyaman dan tak perlu memikirkan yang anda alirkan itu benar atau salah.”. Dengan mengungkapkan apa yang dialami tanpa rasa takut, maka akan dapat membantu mengurangi beban pikiran. Perasaan yang mungkin tidak bisa disampaikan secara langsung, bisa diungkapkan dengan tulisan. Apa yang menjadi “sampah” yang menyesakkan dada, bisa terbuang melalui tulisan. Menulis yang demikian dapat menjadi self therapy bagi kita.
4.    Menulis itu berbagi
Beda penulis, beda pula orientasi menulisnya. Ada sebagian yang sudah menjadi profesi, sekedar hobi, memenuhi syarat kenaikan pangkat, dan ada pula yang memang berniat untuk berbagi. Orang yang menulis tentu berbagi manfaat, berbagi inspirasi, dan juga berbagi wawasan sekaligus. Namun, yang pasti menulis itu bisa menebar semangat, manfaat, dan kebaikan yang tidak dapat diukur dengan materi.
5.    Menulis itu memotivasi
Menulis itu bagian dari berkarya, dimana tulisan merupakan wujud dari kreativitas yang diciptakan sang penulis. Sebuah tulisan baru yang terwujud pada hari itu akan memotivasi seorang penulis untuk lebih giat lagi dalam menulis. Bukan hanya itu. Bahkan terkadang tulisan kita tidak hanya dapat memotivasi pembaca, tetapi mampu mengajaknya untuk berubah lebih baik.
6.    Menulis itu melatih mental
Menulis berarti melatih diri untuk siap dikritik oleh orang lain sebagai pembaca kritis. Dengan menulis, ide atau gagasan penulis terbaca oleh publik dan pada saat itulah beragam opini akan muncul. Ada yang pro dan ada yang kontra. Dengan demikian penulis akan terlatih dalam menerima kritik dan evaluasi dari orang lain.
7.    Menulis itu Mengasah Otak
Dengan menulis, kita melatih otak untuk aktif berpikir kritis. Saat kita harus merangkai huruf, memilih diksi, dan menghubungkan antar kalimat, antar paragraf, maka saat itulah otak kita semakin terasah.
Sebenarnya masih banyak alasan kenapa kita perlu menulis. Agus Budiarini, seorang guru penulis dari Mojokerto pernah memotivasi, “Kalau anda tidak buta huruf, pasti anda bisa menulis”. So, tidak perlu banyak alasan untuk menulis. Yang penting adalah harus mulai menulis, menulis, dan menullis. Karena apapun alasannya, menulis itu penting. Bisa jadi, karena tulisan, kita bisa abadi. Jasad boleh saja tiada, namun tulisan akan menjadi sumber inspirasi sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar